Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

--- Selamat Datang di DPC PK Sejahtera Kecamatan Tanjung Karang Pusat Kota Bandar Lampung, Perjuangan Kita Belum Selesai, Teruslah Berjuang Harapan Itu Masih Ada!!! ---

Sabtu, November 08, 2008

Anis Kecam 'Hobi' Para Pemimpin

pks-tkp.ol, Selayar - Lagi-lagi Partai Keadilan Sejahtera melontarkan kecamannya. Para pemimpin nasional dinilai lebih mengutamakan 'hobi' memperbanyak utang untuk menutupi defisit APBN, tapi malas menawarkan kerjasama investasi kepada negara-negara asing.

Sekretaris Jenderal PKS Anis Matta di Selayar, Sulawesi Selatan, Sabtu (8/11), mencontohkan, "Masyarakat di Timur Tengah banyak yang punya modal besar. Harusnya kita menawarkan kepada mereka investasi yang bisa ditanamkan di Indonesia."

Pemerintah seharusnya membiasakan diri proaktif mencari sumber-sumber keuangan produktif dan bukan malah membebani rakyat dengan triliunan pinjaman plus bunga yang harus dibayar selama berpuluh-berpuluh tahun.

Selain mengkritisi pemerintah, Anis juga memberi sejumlah tips dan motivasi bagaimana cara meningkatkan etos kerja para pegawai negeri sipil (PNS) Kabupaten Selayar tersebut.

Menurutnya, PNS secara fungsional adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat. Untuk bisa melayani masyarakat dengan baik, maka PNS harus melakukan dengan ikhlas serta dengan rasa tanggung jawab akan tugas yang dikerjakannya. Jika motivasi ini ada, produktivitas dan kinerja pegawai akan meningkat.

"Pegawai yang berprestasi ini selayaknya mendapatkan penghargaan dari pemerintah," katanya.
Sehari sebelumnya, Anis berdialog dengan sekitar 500 warga dan tokoh masyarakat Selayar. Hadir juga beberapa veteran, kepala desa, kepala dusun, tokoh pemuda, amir jamaah tabligh, komunitas tani dan nelayan serta Ketua Badan Permusyawaratan Desa se-Selayar.

Ia mengatakan, Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki tingkat kebocoran anggaran tertinggi. Salah satu jenis kebocoroan itu adalah korupsi dan suap.

"Korupsi dan suap itu kebocoran yang paling fatal di negara ini dan perlu segera ditambal," ujarnya.

Dia mencontohkan, sebagai bentuk kesadaran akan hal itu, sejumlah kader PKS yang duduk di DPR RI mengembalikan uang suap sebesar Rp 2 miliar ke kas Negara, yang telah diterimanya antara tahun 2007-2008.


sumber : inilah.com
FormulaBisnis.com