
Bandar Lampung, massa PKS se-
.jpg)

Palembang, sekitar seribu umat muslim di Palembang berdemo di depan konjen AS di Palembang, Jumat (2/1/09). Mereka menuntut Presiden SBY membiayai dan mempersenjatai para relawan Indonesia ke Palestina. Aksi ini juga diikuti oleh Sultan Palembang.
Solo, sekitar seribu orang dari sejumlah ormas Islam berunjuk rasa di Bundaran Gladag di Jalan Slamet Riyadi, Solo, Jumat (2/1/09). Aksi yang dipimpin oleh Abu Bakar Ba'asyir ini menyerukan pembelaan terhadap Palestina.
Belahan Dunia
Malaysia, sekitar 500 aktivis dari berbagai LSM dan partai politik ikut serta dalam aksi damai menentang kekejaman rejim Israel ke Palestina di depan Kedutaan Amerika Serikat Kuala Lumpur. Aksi yang di komandai Wakil Presiden PAS, Mohammad Sabu itu dimulai pada jam 11.30 pagi dengan peserta aksi berkumpul di depan gedung Tabung Haji.

Beirut, Lebanon, Hassan Nasrallah langsung turun memimpin aksi. “DI Gaza, hari ini kita tengah berperang atas nama Palestina, bukan atas nama Hamas.” serunya. Sekitar 10.000 demonstran meneriakan “Mampuslah Israel, Mampuslah AS”.
Kairo, protes dilakukan di Gedung Serikat Jurnalis. Mereka yang tergabung dalam aksi adalah kelompok Islam, golongan kiri, dan bahkan nasionalis. Aksi demo mereka khusus ditujukan kepada pemerintahan Mesir. Mereka menuntut pemerintah Mesir untuk membuka perbatasan Rafah untuk aksi kemanusiaan dan berhenti berkerja sama dengan Israel.

Amerika, Aktris Hollywood, para aktris itu antara lain Salma Hayek, Sharon Stone, Whitney Houston, Halle Berry, Drew Barrymore, Brooke Shields, Andie Macdowell, dan Lucy Liu, meminta Lev tidak lagi memasang foto-foto mereka di situs maupun seluruh toko berlian milik Lev, setelah dikontak oleh organisasi kemanusiaan Palestina, Adalah dan organisasi Yahudi anti-penjajahan Israel di Palestina yang berbasis di New York.
Ethan Heitner dari organisasi menyatakan penghargaannya atas sikap para aktris Hollywood itu. "Kami berterimakasih pada para bintang ini yang telah bergabung bersama UNICEF, Oxfam dan mereka yang telah menjauhkan dirinya dari perusahaan-perusahaan Leviev yang telah melanggar hukum internasional di Palestina dan ikut berkontribusi dalam pelanggaran hak asasi manusia di Angola dan Namibia," kata Heitner.
sumber : dari berbagai sumber