Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

--- Selamat Datang di DPC PK Sejahtera Kecamatan Tanjung Karang Pusat Kota Bandar Lampung, Perjuangan Kita Belum Selesai, Teruslah Berjuang Harapan Itu Masih Ada!!! ---

Sabtu, Oktober 25, 2008

PKS Terlalu Percayadiri

Oleh : Hermawan Sulistiyo

pks-tkp.ol, Jakarta – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam Pemilu 2009 menargetkan perolehan suara 20%. Namun dalam survei mutakhir Lembaga Survei Indonesia (LSI) Oktober ini, PKS mengalami penurunan dibanding perolehan suara yaitu sebesar 6,3%. Padahal dalam Pemilu 2004 PKS mencapai 7,2%.
Meski demikian, posisi PKS bak magnet bagi parpol papan atas lainnya. Sebut saja PDI Perjuangan yang mulai melakukan pendekatan dengan PKS. Bahkan PDI Perjuangan menempatkan PKS sebagai calon partner nomor dua, jika Partai Golkar menolak pinangan PDI Perjuangan.

Namun, bagi pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Hermawan Sulistyo, perolehan PKS dalam Pemilu 2009 hanya akan mencapai 10%. “Harus diingat, PKS pemilu lalu hanya 7,2%,” kata Hermawan kepada INILAH.COM.

Selain itu, Kiki – demikian ia sering disapa – menilai, PKS saat ini terlalu percaya diri. Padahal, kata Kiki, jika PKS menggunakan basis kalkulasi pilkada, jelas tidak tepat.

“Memang dalam beberapa pilkada, calon PKS menang. Tapi harus diingat pilakda dan pemilu adalah dua hal yang berbeda,” tegasnya. Apa argumentasi Kiki yang memprediksikan PKS hanya meraih10%? Kenapa pula PKS dinilai over convident menjelang pemilu ini? Berikut ini wawancara lengkapnya:

Bagaimana pendapat Anda tentang langkah strategis bagi PKS untuk konteks saat ini?

Kalau bicara bukan idealitas, idelogosisasi. Artinya kalau orang bertahan dengan ideologinya, tidak peduli 1% atau berapa? Sama dengan PKS puas seperti kondisi saat ini. Tapi kalau PKS mau lebih perolehan suaranya, maka PKS tidak bisa eksklusif, tapi harus inklusif.

Sebetulnya, PKS secara perlahan-lahan telah memulai. Seperti tarik ulur persentuhan dengan Partai Demokrat dan SBY selama empat tahun terakhir ini, termasuk menarik Adang Darajatun menjadi cagub DKI yang bukan kadernya sendiri. Tapi persoalannya, PKS bisa meneruskan hal itu atau tidak? Kalau tidak, maka PKS cukuplah seperti saat ini saja.

Bagaimana pandangan Anda dengan menguatnya gagasan koalisi antara PDI Perjuangan dan PKS dalam Pilpres 2009 mendatang, karena dari masing-masing pihak berpikrian tidak ada lagi sekat ideologi di antara keduanya?

Ini menarik, karena baru dua tahun lalu saja, keduanya ada batas garis tegas. Seperti di PDI Perjuangan saat itu, boleh koalisi dengan partai mana pun, tapi asal bukan dengan PKS. Dan sebaliknya, sikap yang sama PKS terhadap PDI Perjuangan. Ini bukti, tidak ada musuh yang permanen dalam politik. Yang ada kepentingan yang permanen.

Tapi Anda melihat apakah memang tidak ada lagi batas-batas ideologi antara PDI Perjuangan dan PKS tersebut?

Ya. Coba kita lihat seluruh AD/ART partai politik dan kita hapus nama-namanya. Kita tidak tahu identifikasi partai. Jadi memang sama semua.

Bagaimana soal gagasan koalisi PDI Perjuangan dan PKS dalam Pemilu 2009 mendatang?

Kalaupun koalisi ini terjadi, saya melihat tidak cukup kuat kalau hanya PDI Perjuangan dan PKS. Jangan salah, PDI Perjuangan di atas kertas 20% massa solid. Dan di di PKS di atas kertas massa solid 7% atau nanti naik menjadi 10%. Maka total hanya 30%. Tapi, jika koalisi ini terjadi, maka belum tentu PDI Perjuangan plus PKS belum tentu 30%.

Kalau dari sisi internal antara PDI Perjuangan dengan PKS apakah akan menimbulkan resistensi di internal partai masing-masing?

Pasti ada resistensi. Salah satu upaya PKS dan PBB kan untuk memperjuangkan syariat Islam. Meski saat ini PKS menahan diri atas isu syariat Islam.

Artinya, dalam proses koalisi akan ada persoalan di tengah jalan?

Bisa saja. Tapi harus dicatat, koalisi itu tidak hanya bertujuan untuk pemenangan Pilpres saja, tapi koalisi selama lima tahun. Seperti dalam penyusunan kabinet. Itu ujian awal model koalisi seperti ini.

Jadi format koalisi seperti apa agar koalisi benar-benar bertujuan untuk menciptakan pemerintahan yang solid?

Saya melihat, jika PDI Perjuangan dan Partai Golkar berkoalisi, maka akan cukup kuat. Dari segi ideologi, mereka tidak bersebarangan. Tinggal atur kue di piring yang sama.

Lalu, bagaimana posisi ideal yang harus ditempuh PKS dalam Pemilu 2009 mendatang?

Saya melihat PKS terlalu percaya diri, karena kemenangan dalam pilkada. Tapi harus ingat pilkada itu figur daripada partai. Saya kira sulit bagi PKS menargetkan 15-20%. Masuk akal kalau PKS 10%, setidaknya maksimal 12%.

Dalam kondisi ini, PKS dapat menjadi penentu dalam pertimbangan politik. Tapi tidak dapat menentukan. PKS tidak bisa bertarung di antara partai besar dan menjadi penentu. Tetapi kalau dia memilih satu dari dua arus besar, maka PKS dapat menentukan keseimbangan politik.

Jadi apa yang rasional ditempuh PKS dalam Pemilu 2009?

Kalau perjuangan ideologis tanpa mempertimbangkan perolehan suara, maka bisa berkoalisi dengan partai Islam, seperti PPP dan PBB. Dengan model ini, koalisi akan kuat. Setidaknya dengan pola ini, dapat menjaga keseimbangan partai.
sumber : inilah.com
FormulaBisnis.com